Pesta Pinggiran

Banyak orang tak memiliki keistimewaan dalam hidupnya. Menjalani saja seadanya, pasrah, karena tak tahu harus berbuat apa. Banyak orang yang terancam hidupnya karena perubahan iklim atau pembangunan yang tak partisipatif. Pasrah saja, karena tak tahu harus berbuat apa. Banyak orang yang terbuai janji-janji, ikut saja arus, karena tak tahu harus bagaimana.

Kita orang-orang pinggiran yang tak memiliki privilese dan Project M ingin mengajak kita berkumpul, bersuara, dan bergerak. Berkumpul adalah langkah pertama yang perlu dilakukan oleh orang-orang untuk memperbaiki kehidupan. Berkumpul, menyampaikan ide dan gagasan, lalu bergerak mewujudkannya.

Berkumpul untuk sejahtera bersama, tak lagi saling sikut-menyikut. Berkumpul untuk menyampaikan aspirasi bersama, tak lagi sekadar berkeluh kesah seorang diri. Berkumpul untuk memperbaiki alam, agar tak ada lagi kerusakan.

Berkumpul, bersuara, bergerak.



Evi Mariani
Direktur Eksekutif Project Multatuli

Apa itu Pesta Pinggiran?

Pesta Pinggiran adalah festival komunitas gagasan yang dirancang untuk mewadahi publik, mahasiswa, perempuan, minoritas gender, seniman, pelaku gerakan sosial, dan anggota komunitas untuk berkumpul, bersuara, dan bergerak. Merespons berbagai persoalan yang dialami dan dirasakan warga.  

 

 

Ya, aku bakal berpesta !

Aturan Berpesta

PENGUNJUNG DIPERBOLEHKAN

  • Membawa keluarga, anak, karena festival ini menyediakan ruang untuk semua orang, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa
  • Mengabadikan kegiatan acara yang ada di dalam area festival
  • Posting acara di media sosial
  • Membawa makanan dan minuman sendiri (yang minim sampah lebih baik)
  • Bawa botol air minum, bisa isi ulang di tempat acara
  • Boleh tanya ke tim membership lewat WhatsApp mengenai panduan lainnya

PENGUNJUNG DILARANG

  • Melakukan kekerasan seksual, verbal, ataupun non-verbal 
  • Melakukan kekerasan, baik kekerasan verbal, kekerasan fisik
  • Melakukan diskriminasi terhadap komunitas atau individu tertentu
  • Membawa senjata api ataupun senjata tajam
  • Membawa narkotika golongan apapun
  • Membawa atribut yang berkaitan dengan partai politik
  • Merokok sembarangan, termasuk rokok listrik, selama ada di area acara Pesta Pinggiran
  • Membuang sampah sembarangan. Kami menyediakan tempat pilah sampah

Pilih sendiri sesimu

Pilih sendiri sesimu

Untuk memudahkan warga, kami menggunakan warna yang sama untuk satu slot waktu acara (misal, semua sesi yang warna pink terjadi di saat bersamaan). Semua waktu dalam WIB.
Peta Acara

Peta Acara

Contekan Hari Pertama

Contekan Hari Pertama

Contekan Hari Kedua

Contekan Hari Kedua

Bincang Pinggiran

Bincang Pinggiran merupakan panggung dialog yang menawarkan keragaman pandangan, memantik pemikiran kritis, memikirkan kemungkinan-kemungkinan melalui penciptaan narasi bersama, dan menggerakkan aksi-aksi kolektif. Menghadirkan pembicara dari beragam latar belakang– akademisi, aktivis sosial, seniman, praktisi kehidupan sehari-hari, dan penggerak komunitas–yang akan membawa perspektif unik dalam dialog.

Bincang Pinggiran ingin menjadi ruang inisiatif untuk berdialog yang menelisik permasalahan-permasalahan di ‘pinggir’ yang kerap luput dari perhatian. Bincang Pinggiran akan berlangsung selama dua hari dan terbagi dalam dua format: talkshow dan ngariung.

Kami percaya, bahwa berbagai persoalan yang dialami warga bisa dicarikan solusinya melalui diskusi-diskusi bersama. Kami juga percaya, bahwa perubahan dimulai dari perbincangan dan diskusi.

Kami tunggu ide dan gagasanmu di Bincang Pinggiran

Anotasi
Kolaborator Program Bincang Pinggiran

Bincang Pinggiran - Sabtu, 25 November

Bincang Pinggiran - Sabtu, 25 November

Bincang Pinggiran - Minggu, 26 November

Bincang Pinggiran - Minggu, 26 November

Lokakarya Pinggiran

Ada karya dalam setiap keseharian kita, ada pula upaya untuk menyelesaikan persoalan-persoalan kita. Hanya saja kadang kala kita tak tahu bahwa yang kita lakukan itu adalah sebuah karya, atau kadang kala kita juga tak tahu upaya apa untuk menyelesaikan problem keseharian kita.

Di Lokakarya Pinggiran kami ingin mengajak publik untuk berkarya dan berupaya. Mungkin terasa sederhana lokakaryanya, tapi kami percaya bahwa sesuatu yang besar harus dimulai dulu dari hal-hal yang sederhana.

Cemas karena krisis iklim? Coba berkebun. Baju bolong? Tak harus beli baju baru, coba dijahit agar lebih lucu. Susah tidur? Coba sleep hygiene-nya diperhatiin. Kontrak kerjamu kurang oke? Coba berserikat. Di dunia maya kamu mengalami kekerasan, kamu perlu tingkatkan kewaspadaan terhadap kekerasan berbasis gender online. Stres karena deadline, coba rileks dengan minuman fermentasi buah.

Mari berkarya, mari berupaya.

Gayuh Chitta Adyani
Manajer Program Lokakarya Pinggiran

Lokakarya Pinggiran - Sabtu, 25 November

Lokakarya Pinggiran - Minggu, 26 November

Kamu bisa mendaftar ke sesi lokakarya pilihanmu melaui tautan ini → https://bit.ly/LokakaryaPinggiran

Layar Pinggiran

Bagaimana situasi demokrasi negeri tetangga? Bagaimana pelanggaran HAM mempengaruhi subjek-subjeknya yang menjadi korban? Bagaimana isu gender berkelindan dengan isu kelas? Apakah kita bisa menciptakan ruang kolaborasi yang inklusif antara orang tuli dan orang dengar?

Layar Pinggiran mengajak kita menonton bagaimana kebijakan mempengaruhi lika-liku hidup kelompok masyarakat yang dipinggirkan secara struktural.

Tidak hanya membahas film, beberapa sesi juga diiringi diskusi yang mengajak kita semua merumuskan kembali makna “pesta demokrasi” bagi masing-masing individu, menjadi ajang bagi masyarakat untuk berkumpul, bersuara, dan bergerak bersama menentukan masa depan yang layak bagi seluruh lapisan masyarakat.

Berkolaborasi dengan Kineforum dan In-Docs, Layar Pinggiran ingin menghadirkan berbagai film yang menginspirasi, yang harapannya menggugah kesadaran dan kepedulian kita.

Layar telah dibuka, mari kita menonton bersama.

Permata Adinda
Manajer Program Layar Pinggiran

Layar Pinggiran di Studio Sjuman Djaya

Layar Pinggiran di Studio Sjuman Djaya

Layar Pinggiran di Studio Sjuman Djaya

Lensa Pinggiran

“Lensa Pinggiran”, begitu kami memberikan judul dari pameran foto yang ada di dalam Pesta Pinggiran. Sebuah pameran foto yang bertujuan untuk menampilkan keragaman foto terbaik dari cerita foto yang terbit di laman Project Multatuli serta karya beberapa peserta lokakarya fotografi "Setara Bercerita". Di Lensa Pinggiran kami mengangkat kisah kawan-kawan yang terpinggirkan. “Pinggiran” dalam konteks ini merujuk pada kondisi hidup kelompok-kelompok yang berada dalam posisi yang dipinggirkan oleh kekuatan yang lebih besar.

Cerita-cerita dalam foto tersebut ingin kami perbincangkan, kami bahas, kami kupas dengan tajuk "Kisah Pinggiran bukan Perkara Mungil".

Membongkar cerita-cerita kelompok marjinal yang sering terlewatkan dari perhatian media arus utama, dan membahas tantangan yang dihadapi oleh fotografer dokumenter di berbagai pelosok Indonesia. Aspek penting yang juga disoroti adalah bagaimana kita dapat mendukung para pencerita yang berasal dari kelompok marjinal untuk lebih berdaya dalam menceritakan kisah mereka sendiri dan mengatasi keterbatasan dalam jurnalisme "parasut."

Karena kisah mungil akan selalu memiliki makna.

Adrian Mulya
Manajer Program Lensa Pinggiran

Lensa Pinggiran

Kumpul Bocah

Anak-anak memang mempunyai dunianya sendiri, kita yang saat ini dewasa juga pernah mengalaminya. Masa-masa yang seolah hidup tanpa beban, dalam hidupnya hanya ada pikiran berkumpul bersama teman-teman untuk bergembira dan bermain.

Berkumpul untuk merayakan masa kanak-kanak yang riang dan menyenangkan, itulah yang ingin dihadirkan di Kumpul Bocah, Pesta Pinggiran. Kami tak ingin pesta ini hanya dinikmati oleh orang-orang dewasa, karena anak-anak juga punya hak untuk berpesta dan bergembira bersama untuk bertemu dan bermain dengan teman-teman barunya dan menemukan ruang bergembira bersama.

Berkumpullah, bocah-bocah. Berkaryalah dengan warna-warni, bermainlah sesuka hati, belajarlah dari cerita dan dongeng indah. Dan kelak, tumbuhlah menjadi manusia yang bermakna dan berdaya.

Anak-anak sedunia, bergembiralah!

Nurul Ichlasiah/Roel
Manajer Program Kumpul Bocah

Area Kumpul Bocah

Panggung Pinggiran

Seni dan budaya adalah ekspresi yang paling indah dari sebuah kritik, ide, atau gagasan. Gerak teatrikal, alunan syair, hingga dentuman musik membuat orang yang menikmatinya menjadi larut, hanyut. Ekspresi seni yang dihadirkan dalam Panggung Pinggiran ingin memberikan ruang bagi komunitas-komunitas untuk menyuarakan ide-idenya lewat berbagai bentuk pertunjukan, dan khalayak menikmatinya dengan bergembira.

Kami ingin orang-orang yang hadir di Panggung Pinggiran tak hanya sekadar relaksasi, tapi juga mendapatkan dan mendengar sesuatu. Suatu pesan kepada khalayak, bahwa kita semua perlu berkumpul, bersuara, dan bergerak. Tapi, tentu saja tetap bisa menikmati pertunjukan, tetap berpesta, tetap berdansa.

“If I can't dance to it, it's not my revolution.” Begitu kata seorang perempuan hebat, Emma Goldman.

Karena pesta adalah hak segala bangsa.

Maria Anastasia
Manajer Program Panggung Pinggiran

Panggung Pinggiran

Pasar Pinggiran

Project M x Kawan M

Media mungil ini ingin hidup mandiri, menggantungkan hidupnya dari dukungan publik. Sehingga sah jargon jurnalisme publik itu.

Kawan M, begitu kami menyebut publik yang memberikan dukungan untuk kelangsungan projectmultatuli.org. Reportase-reportase hadir dari usulan publik, menyuarakan kisah-kisah publik yang ada di pinggiran, dan mengabarkannya pada dunia.

Karenanya, begitu pentingnya Kawan M bagi Project M, maka di Pesta Pinggiran ini kami ingin mendulang keanggotaan Kawan M. Semakin banyak keanggotaan, semakin banyak dukungan, semakin independen Project M. Datanglah ke warung Project M dan jadilah bagian dari jurnalisme publik.

Karena berita tak harus selalu tentang Jakarta.

Devina Yo
Manajer Membership Project Multatuli